Skip to main content

    Puisi Nyanyian Setan - Oleh Edy Witanto

    Puisi nyanyian atau puisi tentang nyanyian dengan judul puisi nyanyian setan, bagaimana cerita puisi dan kata kata puisi dalam bait-bait puisi yang dipubikasikan berkas puisi.

    Untuk lebih jelasnya puisi tentang nyanyian disimak saja berikut ini deretan bait bait puisi nyanyian setan dibawah ini.


    Puisi Nyanyian SetanOeh: Edy Witanto

    Kala sang biduan lantunkan bait bait balada
    Melodi indah mengiringi irama nada nada
    Melafalkan ayat ayat cinta yang menggelora
    Membius pemirsa mengikuti alunan romansa

    Jiwa jiwa melayang berebutan menggapai rembulan
    Tak tahu arah jalan, mengikuti komado komandan
    Yang di arahkan pada jalan jalan penuh tikungan
    Agar melupakan arah kerajaan penuh kenikmatan

    Bersorak sorai mirip bebek yang diarahkan
    Menemui mimpi dibalik sekat sekat bayangan
    Kesana kemari di sangka menemui air kehidupan
    Ternyata semakin jauh langkah membelakangi kenyataan

    Lembar lembar cerita mesti dibuka perlahan lahan
    Alunan nada nada biduan jadikan bahan piaraan
    Biarlah kendang di tabuh dengan kencang
    jangan diri mengikuti dengan tarian

    aksara aksara indah yang dirangkai sastrawan
    adalah terminal kala badan dirangkul kelelahan
    buka jalan, tujuan atau arah menuju kejenjeman
    tapi hanya tongkat tuna netra kalah kehilangan jalan

    naskah naskah cerita cerita seloka seloka adalah kembang
    harum manisnya tergantung yang menerima bisikan
    bila hancur luluh menyatu dengan angan angan pengarang
    naskah naskah cerita cerita seloka seloka adalah nyanyian setan
    yang di tebarkan untuk menggoda iman kala kehilangan arah jalan

    edy malang 190617


    Demikianlah puisi tentang nyanyian berjudul puisi nyanyian setan baca juga puisi nyanyian sunyi atau puisi nyanyian malam yang telah diterbitkan berkaspuisi.com sebelumnya

    Semoga puisi nyanyian setan dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis puisi puisi sarkasme atau puisi satire.

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar