Skip to main content

    Dua Puisi Tentang Hujan yang Indah

    Puisi tentang hujan yang indah, bagaimana kata kata indah tentang hujan dalam bait puisi hujan yang dipublikasikan blog puisi kali ini.

    Untuk lebih jelasnya cerita puisi tentang hujan disimak saja berikut puisi monolog hujan dan puisi selepas hujan.


    PUISI MONOLOG HUJAN Oleh: Dalminto

    Aku sering datang engkau tak senang
    Beribu-ribu raungan kau tuang
    Tanah tumpah, halaman rumahpun tergenang
    Disebab rute jalanku yang tak lapang

    Aku tak datang engkau meratap
    Kerongkongan kering, bibir tak bisa berucap
    Kepalapun pening dihimpit terik memekik
    Hujan peluh sekujur tubuh yang dipetik

    Indah memang hidup dalam keseimbangan
    Menyatulah dengan alam dalam keselarasan
    Pun dengan sesama tiada yang dirugikan
    Hidup tenteram hatipun terbawa nyaman

    Bantul, 2 Maret 2017


    PUISI SELEPAS HUJAN

    Selembar daun melayang jatuh.
    Terhempas keras dan runtuh.
    Jeritnya senyap.
    Rintihnya lenyap.

    Selembar daun tergolek lunglai.
    Ranting itu rupanya lalai,
    tak lagi rengkuh daun yang rapuh.
    Tak lagi dekap daun yang bersimpuh.

    Hujan beringsut pergi.
    Tak ada belai lagi.
    Hanya angin yang sesekali menyapa,
    sentuh daun berselimut nestapa.

    Selepas derai hujan,
    selembar daun terpajan.
    Dia diam,
    tak bergumam.

    Merasakan kesendirian.
    Menikmati keterabaian.
    Terbiarkan.
    Terlupakan.


    Demikianlah Puisi Tentang Hujan yang Indah, baca juga puisi hujan atau puisi puisi cinta yang telah diterbitkan berkaspuisi.com sebelumnya

    Semoga Puisi Tentang Hujan yang Indah dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis puisi pendek tentang hujan dan rindu atau puisi hujan malam dingin.

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar