Skip to main content

    Puisi Cinta Dalam Penantian | Persembahan Cinta Untukmu

    Berikut ini adalah puisi tentang cinta dengan judul puisi cinta dalam penantian dan puisi persembahan cinta untukmu.

    Bagaimana cerita puisi cinta dalam bait dua puisi tentang cinta yang dipublikasikan blog puisi dikesempatan kali ini.

    Untuk lebih jelasnya disimak saja berikut ini puisi cinta dalam penantian dan puisi persembahan cinta untukmu.


    PUISI CINTA DALAM PENANTIANKarya : Yuli Darmawan

    Ingkar yang mana hendak kau buka
    Sedangkan jiwa kembali kau tawarkan luka
    Kau unggah dilema tanpa menyisakan pelita
    Seolah cinta adalah gambaran dusta

    Masih tak jelas saat isyarat kembali gelap
    Menyeret selaksa dilema yang makin pengap
    Dalam penantian gelisah masih berjalan merayap
    Sedang janji singkatmu masih hangat kudekap

    Keteguhan ini mungkin hanya kesia-siaan
    Laksana pelayan tiada lelah menunggu tuan
    Karena hati yang tiada lelah berlumur kerinduan
    Bagai perahu niscaya tidaklah oleng dan terus bertahan

    Surabaya, 6 Maret 2017


    PUISI PERSEMBAHAN CINTA UNTUKMUKarya: Wahyu Agustin

    Sekotak coklat menjadi tanda mata
    Sebuah wujud cinta membara
    Sebait puisi terselip di sana
    Sentuh pintu hatimu yang terbuka

    Sekuntum edelwies kupersembahkan untukmu, Sayang
    Sebagai bukti kasihku tak lekang
    Seandainya seluruh harta melayang
    Semua kurelakan asal bersama dikau seorang

    Seperangkat alat salat kujadikan mahar ikrar setia
    Sebagai saksi membina mahligai cinta
    Sebelum usia kita beranjak tua
    Segeralah bersamaku arungi bahtera

    Sidoarjo, 02-03-2017


    Demikianlah tentang Puisi Cinta Dalam Penantian dan puisi Persembahan Cinta Untukmu , baca juga syair cinta sehidup semati atau puisi puisi cinta kata romantis yang telah diterbitkan berkaspuisi.com sebelumnya

    Semoga Puisi Cinta Dalam Penantian | Persembahan Cinta Untukmu dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis puisi kehidupan motivasi tentang cinta.

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar