Skip to main content

    [ Puisi ] Semesta - Oleh Penulis Resah

    Puisi semesta. Semesta artinya seluruh atau semua yang ada di alam. Kata emesta juga biasa digunakan untuk menjelaskan seluruh ruang waktu kontinu tempat kita berada.

    Berkaitan dengan semesta puisi yang dipublikasikan blog puisi kali ini adalah kata kata puisi semesta,

    Bagaimana cerita puisi semesta dalam bait puisi yang dipublikasikan ini, apakah berkisah seperti puisi semesta alam atau tentang puisi semesta berbicara, untuk lebih jelasnya disimak saja puisi semesta dibawa ini.


    PUISI: SEMESTAOleh: penulisresah

    Mikrokosmos ini membingungkan
    Mencoba mencungkil nalar dan imajinasi anak manusia

    Mengintimidasi hati nurani
    Berdegup kencang di dalam sanubari

    Elegi kreatif dunia menjadi teman sehari-hari
    Menusuk-nusuk panca indra hingga terasa sakit sekali

    Alam mungkin diam melihat kejadian tragis ataupun harmonis
    Tuhan mungkin menangis tersedu-sedu melihat umatnya berkelahi tak henti-henti

    Lalu
    Masihkah berlaku kata-kata atas nama kemanusiaan ?

    Aku mendeham nafas hingga semua sunyi sepi
    Langit biru , Langit jingga , Langit pekat tak mampu memberi jawaban

    Masihkah aku di sini , Ataukah aku susah pergi ?
    Yaa susah pergi , hingga kakiku kaku tak bergerakpun satu inci

    Bahkan untuk sekadar menoleh kebelakang mencari tahu
    Aku tak mampu

    Benar-benar membingungkan mikrokosmos ini
    Seakan-akan menuntunmu untuk menunggu mati

    Dan
    Tak melakukan hal-hal yang substansi

    Anak manusia hari ini hidup bagaikan mati
    Sebab rongga suaranya di bungkam keapatisan ego sendiri

    Aku bertanya sekali lagi
    Apakah masih berlaku kata-kata atas nama kemanusiaan ?


    Demikianlah tentang puisi semesta , baca juga puisi semesta berbicara atau puisi puisi cinta yang telah diterbitkan berkaspuisi.com sebelumnya

    Semoga puisi semesta  dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis contoh puisi semesta berbicara atau tentang puisi senja dan semesta.

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar