Skip to main content

    Puisi Hakiki Sebuah Penantian

    Berikut ini adalah puisi tentang penantian dengan judul puisi hakiki sebuah penantian. Bagaimana cerita puisi dan kata kata puisi penantian dalam bait puisi tema penantian yang diterbitkan blog berkas puisi.

    Untuk lebih jelasnya cerita puisi penantian dalam bait puisi yang diterbitkan ini, disimak saja dibawah ini puisi berjudul hakiki sebuah penantian

    HAKIKI SEBUAH PENANTIANKARYA: Retno Sayuti

    Penantian ...
    Sebuah masa yang tiada pernah tahu kepastian sebuah jawaban
    Terhampar di langit tunggu bertabur gemintang pengharapan
    Tertiup angin kerinduan, terkadang dinginnya membuat gigil jiwa pun raga
    Hingga menjelma sembilu, tajam mengoyak atma

    Sepenuh pilu ratapan yatim piatu, rindu menanti belaian kasih sayang ayah bunda
    Di antara riuh kehidupan yang terus berjalan
    Raut wajah sedih insan lanjut usia di panti wreda, kepedihan mendera
    Mengharap kehadiran putra putri tercinta menemani
    Namun mereka sibuk mengejar kemilau harta di dunia

    Rasa haru berbaur rindu menyesak di dada, menunggu jumpa
    Insan yang harus merelakan sang terkasih mencari sesuap nasi
    Jauh melewati batas negeri tumpah darah tercinta
    Pun pedih hati putri bangsa, demi tanggung jawab perwira, menanti berselimut doa
    Ikhlas melepas belahan jiwa menjaga keutuhan negara, meski nyawa menjadi taruhannya

    Perih di hati seorang dara, menanti kekasih berpetualang tanpa kabar
    Menunggu tiada jeda, mengarib sunyi tanpa kepastian
    Rintihan lara laki-laki renta, menimang lebih satu abad usia
    Menahan kerinduan menunggu panggilan Sang Pencipta, nyeri di kalbu
    Duka merajam nurani, ketika satu demi satu insan tercinta meninggalkan, kembali pada Tuhannya

    Penantian ...
    Tiada pernah terlukis jarak dan waktu 'tuk menunggu
    Tak mampu menerka bahagia atau duka akan hadir memeluk jiwa
    Namun sejatinya fitrah penantian setiap hamba di dunia
    Mendapat rida-Nya, menggapai indahnya keabadian nirwana

    Sukoharjo, 30 Oktober 2019

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar