Skip to main content

    Puisi Kritik Politik [pegiat bertopeng imitasi]

    Berikut ini adalah puisi kritik politik dengan judul puisi pegiat bertopeng imitasi. Bagaimana kata kata sosial politik dalam bait puisi politik yang diterbitkan blog berkas puisi kali ini.

    Untuk lebih jelasnya kata kata puisi tentang politik sosial, disimak saja puisi kritik politik dibawah ini berjudul pegiat bertopeng imitasi

    PEGIAT BERTOPENG IMITASIOleh: Mhetallo Adonara

    Terkenang gelagat vokal menodong keseimbangan
    Melintasi alun-alun megah paripurna durjana
    Via kebulatan hati membawa keluhan kerabat
    Yang lumpuh akan ikrar pemuka kurang adat

    Narasi tempo itu sangat heroik
    Benyali besar tanpa gemetar
    Bersedia terkubur dalam desiran mesiu militer
    Lantaran suara keadilan tak merata rapi

    Klimaksnya tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh delapan
    Lewat harkat suci Pertiwi di Batavia parlemen
    Sanggup meruntuhkan kapitalisme orba
    Dan menjadikan reformasi sebagai gengaman nusantara

    Sekarang kisah itu cuma sepenggal dongeng pengantar tidur
    Sebab penyuara telah menjadi dedemit berdasi hina
    Menjarah keringat kerabat tanpa meminta santun
    Bak harimau mematahkan taringnya sendiri

    Sungguh perkara nan mencoreng
    Lupa derajat sosial tuntutan dulu
    Karena telah berenang nyaman semarak
    Di atas rupiah perangsang binal

    Kerabatpun mulai muak dan bersikap
    Lantaran impian sentosa belum menghampiri
    Namun, sungguh tega tanpa mengerti
    Kerabat dihujat sebagai teroris pengacau

    Sungguh keanehan nan menggelikan
    Para pengiat menjilʌt ludahnya sendiri
    Pikun akan suara dulu mereka nan berapi
    Sehingga membelot menjadi bangsat penjilat

    Ya, sekarang garis haluan sangat menyayangimu
    Sebab mampu bersilat lidah di depan media
    Menyampaikan kemakmuran palsu nan tercipta
    Sambil mengutuk sanggahan suci nan terpapar

    Namun jangan pernah salah
    Jika riwayatmu telah punah termakan benalu dosa
    Maka akan tumbuh benih yang siap melawanmu
    Lantaran engkau sudah buta keadilan Pancasila

    AKU BUKAN MENGHASUT TAPI AKU MENENTANG

    Jayapura, 11-12-20

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar