Skip to main content

    (2) Puisi Penjaga Hati

    Berikut ini adalah dua judul puisi penjaga hati yang diterbitkan blog berkas puisi untuk kali ini, bagaimana kata hati dalam bait puisi tentang penjaga hati yang dipublikasikan berkaspuisi.com

    Apakah bercerita seperti puisi malaikat penjaga hati atau tentang kata kata puisi sang penjaga hati, untuk lebih jelasnya tentang dua puisi penjaga hati, disimak saja puisi tentang penjaga hati dibawah ini.


    PUISI PENJAGA HATIkarya:bung strang

    relung jiwa merana
    berbaring diantara kerikil putih
    memandang keindahan ciptaan tuhan
    sesekali menahan nafas ,mengeluarkan berlahan

    hati ini carut marut
    ingin berteriak melepas beban
    getar getir melintasi jalan menuju istana
    di hadang oleh prajurit cinta

    masalah dan cobaan bertaburan
    bagaikan debu terbawa angin
    lagi lagi ditepis oleh prajurit bertameng baja
    kini hati dan jiwaku beranjak dewĘŚsa

    siap bertanding
    melawan musuh bebuyutan
    mengendalikan nasfu angkara murka
    berjuang demi keadilan dan ketenangan

    biarlah terluka
    matipun tak apa
    asal kau tetap ada dan terjaga
    tak pernah terlukai oleh mulut mulut penuh dosa


    PUISI PENJAGA HATIOleh: Santi Asesanti

    Akulah penjaga hati
    yang tak bisa menghitung denyut di dadamu
    sebab gersang tak bertukar padang sabana
    Hanya ilalang tajam
    meruncing
    mengumpat langit yang setia
    menyimpan dedoaku yang penuh jerit

    Akulah pengelana bodoh
    menakar berat dengan neraca berkarat
    segalanya kutimang sekali saja
    entah khianat yang kudapat
    atau sesal kulumat
    Aku tak pernah khidmat mendulang nikmat
    Yang kutahu aku yatim dalam kata-kata
    dan piatu pada rasa
    Keduanya tiada
    sebelum kepulangan yang nyata

    Dan akulah calon mayat yang lebih dulu
    memayatkan kata dan rasa
    sebelum kubur membusukkan keduanya

    Apalah aku
    mataku buta oleh debu deru kesombongan
    mulutku bisu terbius arogan
    telinga pun tuli dibisingkan kefananaan
    Hatiku mati
    dibunuh
    kata dan rasa sendiri

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar