Skip to main content

    (Puisi) Aku Menunggumu Di Ujung Penantian Senjaku

    Puisi aku menunggumu di ujung penantian senjaku adalah rangkaian kata-kata puisi di ujung penantian dan kata puisi penantian untuk bahagia dirangkai dengan cerita puisi menunggu kamu menejalaskan akan penantian untuk bahagia dalam kemesraan.

    Bagaimana cerita lengkap puisi aku menunggumu di ujung penantian senjaku yang dipublikasikan berkaspuisi.com apakah bercerita seperti puisi penantian yang tak pasti atau puisi semburat rindu ataukah tentang puisi senjaku.

    Untuk lebih jelasnya puisi tentang aku menunggumu di ujung penantian senjaku disimak saja puisinya dibawah ini.

    Aku Menunggumu Di Ujung Penantian Senjaku Oleh: NN

    Senja yang merona
    Meneduhkan seisi ruang jiwa
    Kala kau datang membawakan cinta
    Menggelora rindu tanpa batasan masa

    Hadirmu selalu dalam kegelisahan
    Saat hati merapuh tanpa sandaran
    Serupa bunga bermekaran
    Indah dalam dekapan

    Datang dan membayang dalam ingatan
    Seraut wajah penuh ketenangan
    Anggun kesahajaan dalam penantian

    Aku merindu dalam keremangan
    Kala senja akan berpulang
    Seperti diam dalam kehampaan
    Membisu dalam kegundahan

    Sementara resah itu mendekap jiwa
    Membelenggu batin yang tersiksa
    Saat kucari bayangmu diarsiran senja

    Menanti hadirmu sapakan rindu di balutan merah jingga
    Dan di sini aku melihat bayangan tentangmu, tentang kita

    Ada janji yang tetap terjaga
    Ada asa yang membunga
    Ada harapan yang masih tersimpan

    Bukan merpati yang ingkar di setiap kata dan janji
    Bukan pula kenari yang tak lagi bernyanyi
    Bukan gemintang atau bahkan rembulan yang tak lagi menyinari

    Hati yang tergores
    Gerimis di paras senja
    Meski menghilang warna pelangi di pelipis langit
    Lelah lampah tertepis sapaan angin sore
    Menyepoi sejuk membuai diantara senyummu

    Rona biarlah tak jingga di
    ambang petang berkalung mendung
    Hadirmu tersunting rindu yang mengembang di taman kalbuku.

    Hingga jiwaku yang gaduh, riuh bergemuruh
    raga yang dahaga ditelaga kekeringan
    Sekeping hati yang pergi, kemari dengarlah

    Mari kemari, meski engkau telah menjauh
    jauh sejauh jauhnya
    kembalilah
    Aku menunggumu diujung penantian senjaku...

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar