Skip to main content

    (Puisi) Kelana yang Kutitipkan Di Punggung Masa

    Berikut ini adalah puisi kelana yang kutitipkan di punggung masa, bagaiman cerita dan makna puisi dalam bait puisi yang diterbitkan berkas puisi.

    Untuk lebih jelasnya tentang makna dan arti puisi kelana yang kutitipkan di punggung masa, disimak saja puisinya dibawah ini agar memahami makna puisi yang terkandung dalam bait-baitnya.

    Kelana yang Kutitipkan Di Punggung Masa Oleh: Andreas Guendeng Widjaja

    Entah di patahan mana
    Katakata mengabaikan tanda baca
    Genap langkah menjejakkan cumbu
    Di bait ini, akulah puisi yang tak lagi memuisikan aku

    Sementara kala terus saja menggerus sang waktu
    Buih putihnya bagai amis ombak yang menawarkan rindu
    Pelana itu sesungguhnya masih baru
    Ringkih kaki menapaki cadascadas berbatu

    Sekali waktu, kutelanjangi tubuh aksara
    Pun kulucuti setiap lekuk sajak yang katanya telah dewasa
    Kucaricari kelana, hingga lindap segenap lidah
    Di bait ini, puisi meneriaki sekerumunan makna yang beranjak luncah

    Namun tinta itu terlanjur menggersang
    Serak suara kerontang, menggurun semaian hujan
    Hutanhutan diam tanpa mampu terpetakan
    Anjing gila melolong kepada setapak jalan yang memudar, perlahanlahan

    Maka biarkanlah aku ikut menghilang
    Seperti setiap jalan yang pernah mengabadikan kenisbian
    Di punggung masa, kutitipkan kelana yang kini melangkah tanpa mengarah
    Di bait ini, akulah cinta yang tak lagi memuisikan Cinta

    Earthzcity, 280118.1650

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar