Skip to main content

    Puisi kenangan cinta yang berlalu

    Puisi kenangan cinta yang berlalu adalah rangkaian kata puitis kenangan dan kata kata cinta masa lalu menjelaskan tentang kenangan indah bersama dengan seseorang yang pernah hadi dalam kehidupan.

    Bagaimana cerita dalam bait puisi tentang kenangan cinta yang berlalu yang dipublikasikan berkas puisi, apakah puisi kenangan cinta masa lalu bercerita seperti puisi kenangan terindah bersamamu atau berkisah seperti puisi kenangan tak terlupakan ataukah bercerita seperti puisi cinta pertama dalam kenangan sedih.

    Untuk lebih jelasnya prihal kata kata kenangan dalam bait puisi cinta masa lalu, disimak saja puisi cinta dalam kenangan yang telah berlalu dibawah ini.

    KAU KAH ITU?Oleh Penulis Amatir

    Puan...
    Biarlah tiada wujud nyatamu yang hadir
    Untuk menyapa sepinya malam nan getir
    Biarlah, hanya sebatas kenangan tentangmu
    Yang melesat bagai peluru menembus dadaku

    Tentangmu, adalah semula harapan di hati
    Sebuah angan ingin yang gagal menumbuh lestari
    Tentangmu, adalah bunga-bunga dalam hari
    Sebuah keindahan yang bernama sebuah mimpi

    Puan, meski rindu...

    Aku tidak akan lagi mengganggu hari-harimu
    Bahagiamu adalah bahagiaku, sungguh itu aku
    Terbanglah, kepakkan sayap-sayap indahmu
    Rengkuh setiap inginmu, gapailah bahagiamu

    Cintailah cintamu, rawatlah dengan ketulusan
    Jagalah cintamu dengan penuh kasih pun sayang
    Usah menangisi yang lalu, biarlah memudar
    Hidupilah esokmu dengan keyakinan paling akar

    Puan, kau mampu...

    Kau adalah kekuatan yang tak nampak
    Cahaya didalam kesabaran yang paling bijak
    Kau adalah cinta, bagi setiap mata memandang
    Hadirmu ialah embun sejuk di padang nan gersang

    Biarlah, tentang kita adalah sebuah kegagalan
    Namun kita tetaplah anak-anak cinta dari kehidupan
    Kisah kita biarlah tertulis dalam lembaran kenangan
    Yang akan tersimpan sampai akhir hayat kemudian

    Puan, kau kah itu? Aku tiada tahu.

    Yogyakarta, 9 Juni 2021

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar