Skip to main content

    Puisi Epilog Jermal - Oleh Satria Panji Elfalah

    PUISI EPILOG JERMAL
    Karya: Satria Panji Elfalah

    Semenanjung berduka
    Anak berlumuran air mata
    Jermal mengapung menyetubuhi laut
    Camar bungkam

    Kulihat sosok kaku
    Berbungkus awan putih
    Tiada senyum
    Hanya ada bibir keunguan

    Seorang wanita bertekuk lutut
    Membunuh bisingnya deru ombak
    Menuntun riuh rendah khalayak
    Menuju kebisuan

    Kini takkan ada lagi penarik rupiah
    Mungkin jermal itu akan mati
    Tanpa penghuni
    Tanpa suara

    Kini takkan ada lagi pendorong asap dapur
    Mungkin jermal itu takkan kembali berdansa
    Takkan bernapas
    Takkan berbicara, lagi

    Awan perlahan hitam angkat sauh
    Terhalau jerit tangis belahan hati
    Terhalau teriakan pilu buah hati
    Beranjak bersama angin

    Bersamaan dengan perginya awan hitam
    Nyawa dibawa serta
    Seorang pujangga penyamun lara
    Kini menghadap-Nya

    Bandung, 30 Januari 2018.

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar