Skip to main content

    Kumpulan Contoh Puisi Natal Terbaik Bahasa Indonesia

    Beberapa waktu yang lalu kumpulan puisi natal anak sekolah minggu yang singkat, telah diterbitkan blog berkas puisi.

    Maka untuk kali ini kumpulan contoh puisi natal terbaik bahasa indonesia yang akan dipublikasikan untuk anda yang sedang mencari puisi natal terbaik berbahasa indonesia.

    Kumpulan puisi natal yang terbaik ini, diantaranya juga bisa dijadikan referensi untuk contoh puisi natal sekolah minggu maupun puisi natal yang singkat beserta puisi natal pemuda.

    Berikut ini adalah daftar judul kumpulan puisi natal terbaik bahasa indonesia dipublikasikan berkaspuisi.com diantaranya:

    Sekitar enam judul kata ucapan selamat natal terbaik bahasa indonesia dalam bentuk puisi tentang natal panjang dan puisi natal singkat.

    Kumpulan Contoh Puisi Natal Terbaik Bahasa Indonesia.

    Bagaimana kata kata ucapan selamat hari natal dalam bait puisi natal terbaik yang diterbitkan berkas puisi

    Untuk lebih jelasnya puisi natal tentang kehidupan damai disimak kumpulan puisi natal terbaik dibawah ini.

    Puisi Malam NatalOleh: NN

    Makanlah Rumputmu
    Memang kerbau berotak dungu
    Hanya bisa melenguh dan merumput
    Setelah kenyang langsung mendengkur
    Terjaga hanya ketika mendengar domba-domba mengembik

    Hah!
    Mengapa pula kau meributkan domba-domba itu?
    Bukankah kalian dipelihara oleh tuan yang sama?
    Bukankah kalian diberi makan rumput yang sama?

    Dasar kerbau berotak dungu
    Mentang-mentang berbadan besar bertanduk tajam
    Seenaknya saja mengaku raja
    Raja berotak dungu

    Hei Domba!
    Jangan mengembik terlalu berisik
    Nanti kerbau berotak dungu marah
    Ah, dasar kerbau dan domba sama-sama berotak dungu
    Tuanmu sudah memberi masing-masing gembala
    Jadi, makanlah rumputmu saja

    Lonceng NatalOleh: NN

    Aku mendengar lonceng berdentang pada hari Natal
    Lagu-lagu Natal yang sudah dikenal,
    Betapa nyaring dan merdunya kata-kata yang terdengar lagi
    Damai sejahtera di bumi,
    Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!

    Aku berpikir, seandainya pada hari Natal,
    semua lonceng yang tergantung di menara gereja
    Memainkan lagu tanpa hentinya
    Damai sejahtera di bumi,
    Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!

    Dan dalam keputusasaan aku menundukkan kepala;
    “Tidak ada damai di bumi,” kataku;
    “Karena kebencian ada di mana-mana, dan mengejek lagu
    tentang
    Damai sejahtera di bumi,
    Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!”

    Tetapi suara lonceng yang berdentang bergema semakin kuat:
    “Tuhan tidak mati atau tertidur!
    Yang jahat akan jatuh, yang benar akan menang,
    Damai sejahtera di bumi,
    Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!”

    Lonceng terus berbunyi, berdentang,
    Bumi berputar dari malam hingga pagi,
    Suara, lonceng, nyanyian agung, terdengar merdu,
    Damai sejahtera di bumi,
    Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!

    Hakikat NatalOleh: NN

    lonceng-lonceng dan genta-genta
    berdentang-dentang pada hari natal
    lagu-lagu natal yang sudah kita kenal
    o, betapa indah seru nafiri dari langit
    "damai sejahtera di bumi, di antara
    manusia yang berkenan kepadaNya!"

    umpama pada hari natal
    lonceng genta di semua gereja
    tiada henti melagukan tembang sama
    "damai sejahtera di bumi, di antara
    manusia yang berkenan kepadaNya!"
    mungkin kita lalu putus asa dan terluka
    sebab damai di bumi sudah langka
    hasrat berkuasa manusia makin riuh
    buah-buahnya, o, mengerikan
    sang tembang kedamaian
    menjadi lagu olok-olok

    "damai sejahtera di bumi, di antara
    manusia yang berkenan kepadaNya!"
    hohohuhuhaha, olok-olok jalan terus
    tapi tembang damai bergulir terus
    dentang gemanya semakin lantang
    siapa berkenan kepadaNya berderap
    siapa berkehendak baik berpadu
    dengan butir-butir waktu
    dengan pernik-pernik ruang
    sebab hakikat sang natal
    adalah tawaran cintakasih
    dari pusat-pusat keabadian
    bagi kita semua

    Natal yang TeduhOleh: NN

    natal telah menjadi puisi alam raya
    hiruk-pikuk pekik sorak hura-hura
    apalagi cuma gegap gempita iklan
    agaknya sudah tidak diperlukan

    mohon jangan gaduh
    sang bayi penebus bumi
    masih tertidur nyenak
    dalam dekapan bunda terkasih
    semua ilalang, seisi kandang
    adalah segala yang teduh
    dalam syukur dan simpuh

    ya, natal itu puisi alam raya
    karena itu jangan gaduh
    bumi kita telah ditebus
    perlu istirahat dan tidur

    ia sudah amat lelah
    bekerja keras menata nasib
    beri kesempatan ia bermimpi
    biarkan ia merindu dan mencinta
    merdeka dari segala tetek bengek
    yang makin menjauhkan bumi kita
    dari sang keabadian sendiri

    Maukah Engkau?Oleh: NN

    “Maukah engkau menggendong bayi ini?”
    Maria yang lembut mungkin berkata begitu
    Kepada gembala-gembala yang sedang berlutut
    Di sisi tempat tidur bayi yang kudus.

    “Maukah engkau menggendong bayi ini?”
    Dia mungkin berkata begitu kepada orang-orang tua
    Kepada orang-orang majus yang mempersembahkan
    Emas, kemenyan, dan mur kepada-Nya.

    “Maukah engkau menggendong bayi ini?”
    Ia mungkin berkata begitu kepada kita
    “Menyimpan semangat dan berkat Natal
    Jauh di lubuk hatimu?”

    Sang WaktuOleh: Roos Lusy

    Tak ada waktu pada-Nya
    Karena Ia tak berwaktu
    Namun Ia yang tak berwaktu,
    telah membatasi diri-Nya oleh waktu

    Dalam kesunyian malam itu,
    waktu-Nya mulai dihitung
    Ketika tangisan-Nya yang pertama menggema
    Mendetakkan waktu-Nya yang pertama di bumi.

    Oh, Sang penentu waktu yang tak berwaktu
    Mengapa Engkau membiarkan diri-Mu di atur oleh waktu?
    Mengapa Engkau merelakan diri-Mu dibatasi oleh waktu?
    Mengapa Engkau menghadirkan diri-Mu ke dalam waktu?

    Malam itu, dalam lenguhan hewan yang tak mengenal waktu
    Engkau datang untuk memberi waktu yang baru bagi dunia
    Engkau datang untuk menawarkan waktu sebagai anugerah
    Engkau datang untuk mengatakan waktunya tidak lama lagi

    Sebab dunia yang terbatas oleh waktu akan segera berakhir di dalam waktu
    Engkau datang untuk mengatakan, waktuku adalah saat ini
    Engkau datang untuk mengatakan kepadaku,

    waktu-ku hanya sementara di sini
    Engkau datang untuk mengatakan,
    Berdamailah dengan Aku Sang Waktu yang sejati
    Agar aku dapat bersama-Mu tanpa waktu.

    Demikianlah kumpulan puisi natal terbaik, baca juga puisi natal tentang damai dan puisi natal terbaru dihalaman lain berkas puisi.

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar