Skip to main content

    Kumpulan Puisi Ibu yang Menyentuh Hati

    Kumpulan puisi ibu yang menyentuh hati. Bagaimana kata kata Ibu dalam kumpulan puisi tentang ibu yang menyentuh hati dipublikasikan blog berkas puisi untuk kali ini.

    Apakah berkisah seperti puisi ibu singkat menyentuh hati atau tentang puisi ibu yang menyayat hati, untuk lebih jelasnya dismak saja contoh puisi ibu yang menyentuh hati dibawah ini

    DAMAI HATI IBUNukilan : Nambo Mudo

    Badai tak pernah menggemuruh
    Di relung indah damai hatimu
    Meski hujan tangis menderai
    kilat kesedihan menghujam

    Bahkan ledakan petir kekecewaan
    Tak mampu membuat gemuruh
    Di relung indah damai hatimu
    Senantiasa terselimut rahasia

    Sesudah semunya reda
    Aku melihat pelangi di matamu
    Lalu bermekaran bebunga ceria
    Di jambangan senyum sejukmu

    Bunda,
    badai tak pernah menggemuruh
    di relung indah damai hatimu
    Kadang-kadang aku bernaung
    di lentik kelopak mata teduhmu

    Sesaat sebelum senja berlalu
    Kucari-cari kenangan sebekum mimpi
    Dan tak kutemukan badai di hari-hariku
    Sebab gemuruhnya terlelap di hatimu Ibu

    Medan,. 27 10 2019

    IBU Karya: RA

    Ibu...
    Aku yang selalu rindu akan belaianmu
    Yang tak pernah kenyang akan semua petuahmu
    Namun... semua itu telah berlalu
    Pergi meninggalkan aku sendiri
    Dalam sepinya malam, dalam dinginnya hati

    Ibu...
    Kini aku tinggal dengan semua kenangan
    Kenangan yang kau ukir dalam dinding kalbuku
    Yang tak mampu aku lupa, walau aku berusaha menepisnya
    Bu... kini hanya bait-bait do'a yang mampu aku beri untukmu
    Kala aku bersujud menghadap pada sang Pencipta

    Ibu...
    Kini kau telah menghadap-Nya. Semoga engkau tenang dan damai disisi-Nya
    Bu... sampai kapanpun aku akan tetap merindukanmu dalam sendiriku, dalam tangisku

    Ya Allah...
    Terimalah ibuku disisi-Mu
    Aku tahu Engkau akan memberi tempat yang layak untuknya

    DI TELAPAK KAKI IBUNukilan : Nambo Mudo

    Sungai yang dulu mengalir di mata Ibu,
    Adalah samudera yang kuarungi kini
    Haluan nasehatmu arah yang kutuju.
    Tak pernah lelah bersama nasehat Ibu.

    Petuahmu kujadikan kayuh dan biduk
    Membentang layar sehampar doa
    Di gemuruh deru buih dan ombak
    Biduk hidupku Ibu lepas berlayar.

    Kurasakan ruh air susu Ibu
    Mengalir deras di nadiku,
    Menetes di peluhku
    Air mataku.

    Begitu lapangnya dermaga hati Ibu
    Rumah tempat segala doa bermula
    Mencari arah haluan ke pulau surga
    Tak lebih mulia dari telapak kakimu Ibu.

    Medan, 19 09 2019

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar