Skip to main content

    Kumpulan Puisi Kasmaran Cinta

    Kumpulan puisi kasmaran cinta adalah sekumpulan puisi tentang cinta yang menceritakan tentang  cerita cinta dirankai dengan kata kata kasmaran romantis.

    Nah bagaimana cerita puisi cinta dalam bait puisi tentang kasmaran cinta yang dipublikasikan blog berkas puisi.

    Untuk lebih jelasnya kata kata puisi cinta tentang kasmaran romantis, disimak saja berikut ini kumpulan puisi kasmaran cinta romantis dibawah ini.

    PUISI KASMARANKarya :Titis Wigati

    Hadirku ingin bertatap
    Mimpiku bukan khayal
    Tentangmu nun di sana
    Perihal yang tiada di maya

    Padamu duhai yang fana
    Berharap melabuhkan rasa
    Sebait rindu terbantah aksara
    Melihat hadirmu sebuah upaya

    Sepenggal rindu ku kira padam
    Kini semakin menghujam
    Menatap tak harus menetap

    Terlanjur hati terjerat
    Kini makin terasa hebat
    Hingga jagad tutup usia
    Rinduku membabi buta

    Terhampar di depan netra
    Sukma membisu tanpa kata
    Melihat mu begitu jelas
    Kasmaran pada yang salah

    Bna, desember 2019

    PUISI KASMARANOleh: Mallicha elyzabeth

    Jatuh cinta
    Rasanya sungguh sakit
    Makan minum tak enak
    Tidur pun tak nyenyak

    Jatuh cinta
    Hati berdebar tidak karuan
    Mau mandi enggan
    Duduk gelisah
    Serba salah

    Jatuh cinta
    Seperti makan buah si malakama
    Di tahan sakit
    Di lanjut sakit
    Dilema itu susah

    Ah, jatuh cinta

    M.A 190221

    Puisi: Senja yang KasmaranKarya: Chendanabiru

    Semuanya milik waktu, apakah kamu juga begitu?

    Pertanyaan itu bergeser antara butiran hujan di pintu, sepi nyalakan begitu banyak rindu.

    Hujan tidak memadamkan apaapa, keberhasilannya menundukkan hatiku pada cemburu dan sedikit luka yang ditoreh tumpul kenangan, aku mengeluh dalam bungkam.

    Dedaun gugur melayang di beranda, basah menyapu setengah pesan yang lupa kuambil di sana, tak terbaca, carik ditikam air mata.

    Seperti ingin kubunuh waktu di dalam dada, saling berhenti dengan degup jantung ini, mengumpal kertas-kertas puisi dan sebuah narasi yang belum kutangkaikan hurufnya, diam-diam bersabda atas nama cinta.

    Diamlah hujan,
    aku sedang mendengar suara kekasih lewat fikiran dan seribu terjemahan tentang menelanjangi rindu, berpuluh ikat kata-kata yang kusut berebut ruang, ingin mencumbu tubuh kita serupa bayang, kemudian hilang, lenyap di dalam senja yang kasmaran.

    09122019, Kuala Lumpur

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar