Skip to main content

    Puisi Titip Rinduku Padamu

    Puisi titip rinduku padamu adalah rangkaian kata kata puisi rindu tak terbendung dan puisi tentang rindu yang terpendam dirangkai dengan cerita puisi titip rindu buat kekasih, menjelaskan tentang kerinduan kepada kekasih.

    Bagaimana cerita puisi tentang titip rinduku padamu yang diterbitkan berkas puisi apakah bercerita seperti puisi kutitipkan rindu atau puisi rinduku padamu ataukah berkisah seperti puisi kangen buat pacar yang bisa bikin dia terharu.

    Untuk lebih jelasnya puisi tentang kerinduan yang dipublikasikan berkas puisi, disimak saja dibawah ini puisi berjudul titip rinduku padamu.

    TITIP RINDUKU PADAMU Oleh: Muhammad Hafizan

    Khayalan melayang sedih, melintas jauh bersama ribuan suara angin, yang berdesau indah dalam irama syahdumu.

    Tatkala siulan-siulan manja sang para raja dan ratu kodok, sedang berkolaborasi kenyamanan, di bebatuan diksi aksara rindu, pada halimun waktuku.

    Ketika malam-malam sedang kedinginan, disambut oleh petir nan dahsyat dan tetesan air hujan suci_Nya.

    Yang seharian penuh menggoda keinginanku ini, hingga tak kunjung mereda. Terjatuh asyik dengan nada ceria. Namun, tetap saja rasaminda menyendiri sendiri.

    Bahkan terlamun sendu, dalam bayangan wajah manismu itu, yang selama ini hadir pasrah dalam ingatan mimpiku. Dan aku pun merasa kesepian! Terhanyut badai di lautan mimpimu, duhai Kasihku.

    Hingga air mata ini 'tak sanggup lagi 'tuk membendung rasa kegelisahan. Yang terus saja melekat dan terbayang sampai di kejauhan hari. "Menggebu tapi 'tak berdebu."

    Kasih, semakin lama waktuku di sini, semakin jauh merana tersiksanya aku. Dan rasa rinduku kepadamu. "Yeah! Pada napas cinta, jiwa dan raga kita. Tiada 'kan bisa terkontroli hingga berujung lemah lesu."

    "Harapan; hanyalah sebuah kesederhanaan cinta yang bisa aku miliki dan beri. Pada sebuah cahaya impian yaitu kamu, Kasih. Cuma kamu, Sayang. Dan tetap kamu dalam pilihan hidupku ini."

    Belitung, 14 Januari 2021

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar