Skip to main content

    Puisi ramadhan akan segera berakhir

    Puisi ramadhan akan segera berakhir adalah rangkaian kata-kata puitis bulan ramadhan dan cerita puisi sedih di akhir ramadhan menjelaskan tentang bulan ramadhan yang akan berlalu pergi yang telah mengajar imam dan ketaqwaan.

    Bagaimana cerita puisi tentang bulan ramdhan dalam bait puisi maafkan akau ramadhan yang dipublikasikan berkas puisi, apakah bercerita seperti puisi doa ketika ramadhan akan berakhir atau puisi sedih akhir ramadhan menyentuh hati.

    Untuk lebih jelasnya puisi bulang suci ramadhan yang akan segera berakhir disimak saja puisi berjudul maafkan akau ramadhan berikut ini.

    MAAFKAN AKU RAMADHAN

    Ramadhan
    Kau akan selalu aku tunggu
    Datang menemani
    Menghibur dan mengobati Lukaku

    Luka oleh dunia
    Luka oleh dosa
    Luka oleh nafsu amarah
    Luka oleh caci maki dan hina dina manusia

    Ya Ramadhan ... bulan seribu bulan,
    Sesaat lagi kau akan pergi....
    Semoga kebersamaan yang telah kita lalui menjadikan aku suci dan bersih
    Ramadhan izinkan aku bertanya " Berapa kalikah kebersamaan kau dalam hidupku ?

    Ramadhan ....
    Terima kasih..kau telah ajari aku bagaimana membersihkan diri
    Semoga aku tetap teguh tegak tak pernah berubah
    Istiqomah

    Ramadhan
    Kau ajari aku bagaimana berbagi pada sesama
    Mendekatkan diri kepadaNya
    Mentafakuri dan memahami pesan-pesanNya ke dalam jiwa

    Ramadhan
    Aku yang banyak salah dan dosa
    Aku meminta padaNya agar kita dapat bersama
    Tuk menambah bekal dan dapatkan ampunanNya

    Ya Ramadhan
    Betapa sesungguhnya tak mudah aku menjaga diri menata sukma
    Beribu dosa mata
    Dunia maya meraja jiwa

    Ya Ramadhan
    Aku mencoba menahan diri menjaga mulut tak semata menahan lapar dahaga
    Ramadhan aku mencoba berpuasa tapi aku masih mencaci mengghibah
    Berucap kotor bahkan bersumpah serapah

    Ramadhan
    Pertemuan kita yang sekali dalam setahun
    Semoga tak terbuang percuma dan sia -sia
    Maafkan aku jika puasaku.... tarawihku, tadarusku dan sedekahku tak sempurna

    Duh Ramadhan....puluhan kali kita pernah bersama
    Mengapa jiwa tak juga berubah
    Mulut dan mata serta isi kepala tetap tak berbeda walau disaat kita bersama.
    Qiyamul lail terlewat begitu saja seperti di bulan-bulan lainnya

    Ya Ramadhan mubarokah
    Semoga ibadahku disempurnakan olehNya
    Ramadhan hari-hari indah bersama akan berakhir sudah
    Semoga selepas kau pergi aku dapat khusu beribadah welas asih pada seluruh ciptaanNya

    Amal Bin Mustofa, Bogor 12042021

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar