Skip to main content

    #Puisi derita akhir zaman

    Berkaspuisi.com - Puisi derita akhir zaman adalah karya sastra berbentuk puisi religi islam tentang hari kiamat yang menggambarkan kesengsaraan dan penderitaan pada akhir zaman atau masa-masa terakhir dari sebuah era.

    Puisi akhir zaman dipublikasikan blog berkas puisi ini mencoba untuk menyampaikan perasaan dan pandangan tentang kondisi manusia dan dunia pada akhir zaman.

    Dengan kata-kata Islami akhir zaman dan imaji yang kuat, puisi tentang derita akhir zaman menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya kesadaran dan perubahan dalam menghadapi tantangan-tantangan masa depan.

    Berikut adalah puisi tentang akhir zaman silakan disimak saja dibawah ini

    Puisi Derita Akhir Zaman

    Di ujung zaman, derita merayap perlahan,
    Tersapu gelombang masa, gulita menyapa,
    Beku rasa dunia, manusia kehilangan arah,
    Dalam kehampaan dan duka, mereka terjerat dalam angkara.

    Bumi menangis, langit berduka,
    Hatiku pilu, mengenang masa lalu yang indah,
    Namun derita akhir zaman, menyiksa jiwa,
    Mengisap harapan, meninggalkan luka.

    Puing-puing peradaban berserakan di sana-sini,
    Hati dengki dan kebencian merajalela,
    Lupa pada cinta, toleransi pudar begitu saja,
    Mengubur kedamaian, dunia terasa sepi dan sunyi.

    Derita akhir zaman, kesedihan yang menghantui,
    Perang dan bencana, tak henti datang berganti,
    Hati-hati kering, jiwa-jiwa tak lagi berbunga,
    Tertutup rahmat, dalam dunia yang tertusuk duri.

    Namun jangan hilang harapan di tengah gelap,
    Meski derita akhir zaman menerpa tak henti,
    Kita bisa berbuat, mengubah arah capai,
    Bersatu tangan, mengembalikan cinta yang pergi.

    Jadilah cahaya dalam kegelapan mencekam,
    Menyinari jalan, mengusir bayang derita,
    Dengan kasih dan perdamaian yang abadi,
    Kita hadapi akhir zaman, menatap masa depan yang cerah.

    Demikianlah puisi berjudul derita akhir zaman, baca juga puisi fitnah akhir zaman dihalaman lain berkaspuisi.com

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar