Skip to main content

    Puisi Rindu Ayah yang Paling Sedih dan Mengharukan

    Puisi rindu Ayah yang paling sedih dan mengharukan. Bagaimana kata kata merindukan ayah dalam bait puisi rindu buat Ayah yang dipublikasikan berkas puisi.

    Apakah dalam bentuk puisi sedih untuk ayah atau tentang puisi doa untuk ayah atau mungkin dalam bentuk puisi rindu untuk ayah yang sudah bercerai,

    Untuk lebih jelasnya Puisi tentang rindu Ayah disimak saja contoh puisi rindu rindu ayah dibawah ini.


    PUISI AKU RINDU PETUAHMUkarya:Ibu S

    Pucat pasi raut wajahmu nan renta
    Halus tanganmu saat kugenggam
    Enggan melepaskannya ada kehangatan kasih sayang

    Ayah walau kini engkau terkulai di pembaringan
    Namun tatap matamu masih tajam
    Senyum semangatmu masih terukir simetris
    Seakan tak ada sesal kau rasa

    Ayah dulu ayat demi ayat kau ajarkan penuh kesabaran
    Membimbing tangan ini mengukir namaNya
    Ruku' sujud dalam ketaqwaan keimanan

    Kini hanya tatapan nanar dalam harapan
    Tanpa kata namun aku mengerti isyaratmu
    Ayah aku rindu petuahmu bimbing aku menuju ridhoNya


    Puisi AyahOleh: Zahraa Putri S

    Dalam hening sepi kurindu
    teringat jelas memori kelam saat kau meninggalkanku
    aku termenung sendiri

    hanya menatap angan sepi
    bermain bersama rindu tak bertepi
    aku tidak membenci mu ayah

    Tapi aku ingat prilakumu yang acuh terhadapku
    Ayah dimana kini kau Sekarang?
    apakah kau bahagia bersama keluarga barumu itu

    Biarkan gadismu terbiasa berteman dengan angan
    ayah pulanglah
    aku rindu

    Cianjur,26 September 2018


    Demikianlah Puisi rindu Ayah yang paling sedih dan mengharukan baca juga Puisi ayah yang menyentuh hati atau puisi ayah rindu anaknya yang telah diterbitkan berkaspuisi.com sebelumnya

    Semoga Puisi rindu Ayah yang paling sedih dan mengharukan dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis puisi rindu buat ayah yang telah tiada atau puisi rindu seorang ayah kepada anaknya.

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar