Skip to main content

    Puisi Untuk Negeri Tercinta Indonesia

    Berikut ini adalah puisi untuk negeri tercinta indonesia dengan judul puisi maafkan aku negeriku. Bagaimana kata kata puisi negeri indonesia atau puisi tentang indonesia dalam bait puisi cinta indonesia yang diterbitkan blog berkas puisi.

    Untuk lebih jelasnya tentang cerita tentang negara indonesia disima saja berikut ini puisi untuk negeri tercinta berjudul maafkan aku negeriku.

    Maafkan Aku NegerikuOleh: Titis Wigati

    langitpun cerah ketika hujan reda di tengah hari
    mataku pun berbinar saat pelangi itu hadir ,
    melayangkan hati yang berbunga
    sejenak tuk lupakan gemuruh hatiku

    kicau burung kecil berdansa riang
    berpagut mesra nikmati cerah hari
    nikmati hijau daun berkuncup bunga
    inilah suguhan alam
    inilah teater Sang Pencipta yg ada
    inilah yang bisa ku lihat,
    dari satu keterbatasan ragaku
    dari nalar ku yang terbelenggu
    di sudut kecil ini

    ini lah duniaku, alam ku. ,
    negeri indahku,tumpah darahku
    yg saat ini penuh kesemuan,
    samar yg teramat samar..
    kebohongan yang terpupuk
    terpuruk dalam susila
    tangan tangan kotor berdarah
    terseka bersih oleh dasi dan kemeja
    terpelintir oleh kata bermanis

    hai hati yang membatu
    tak kau lihatkah
    tak kau pedulikah
    tuli kah daun telinga lebarmu,
    terkunci kah mulutmu
    tak terkoyakkah hatimu
    saat ku lihat di seberang sana
    tangis bertabur air mata,
    asa yg terberai
    mulut menganga kering
    lidah menjulur dahaga
    kau pun lihat, bahkan disana..

    masihkah ada
    harapan kosong terlontar
    yang kau pertahankan erat
    tercipta dari bibir hitammu
    tanpa ada rasa lelah
    dari sebuah sudut kursi gading yg elok
    kursi yang kau dapat dari kaum awam

    aku masih di sini
    tetap disini..
    tersakiti rasa yg lumpuh
    melihat,mendengar
    hanya bisa merasa,
    nuranipun berontak,
    bertanya apalah diriku
    yg lama tak acuh padamu
    peduli pun tiada padamu

    apa yang tlah aku, kau lakukan untuk negriku?
    tiada jawaban pasti..semua semu
    yang ada hanya ruang kosong tanpa kepastian

    aku malu kini pada Ibu Pertiwi
    kau, kalian pun harus malu
    aku malu sadari ketidakpedulianku
    apakah kau kalian sadari
    apakah kita tau..

    saat hujan telah berlalu
    langit pun tak lagi kelabu
    ibu pertiwi ku bersedih
    dan masih menangis
    menjerit memanggil anak anaknya,
    aku,.. kau,.. kalian,.. mereka,
    anak anak yg durhaka itu,
    yang telah buta, tuli, bisu
    padamu Ibu Pertiwi

    sungguh tak tau malu
    kini aku, kau nikmati keindahan ini,
    saat saudaraku masih bersedih
    ratapi harapannya
    yang tak pernah pasti..

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar