Skip to main content

    Puisi nasib yang menggurui

    Puisi nasib yang menggurui adalah rangkain kata puitis kehidupan dan kata-kata suratan takdir hidup sebagai rakyat jelata menjelaskan tentang ketidak beruntungan dan pasrah pada keadaan.

    Bagaimana ceritas puisi pasrah dengan keadaan dalam bait puisi tentang nasib kehidupan yang dipublikasikan berkas puisi, apakah bercerita seperti puisi nasib orang miskin di rumah yang malang atau berkisah seperti puisi tentang nasib seorang kuli penganguran.

    Untuk lebih jelasnya puisi tentang nasib menggurui disimak saja saja bait bait puisi tema kehidupan dibawah ini.

    NASIB YANG MENGGURUI Oleh: Komsah Rizqi Yatin

    Alunan indah nan merdu ku dengar dengan saksama,
    Tanpa gendang yang bersuara,
    Namun melodinya indah nan mempesona,
    Syairnya pun menenangkan jiwa yang terapung karena merana.

    Kau memintaku tuk menjadi penerus bangsa,
    Tapi apalah dayaku yang hanya makan nasi seadanya,
    Kau memintaku untuk menjadi ulama,
    Tapi apalah dayaku yang hanya berguru pada suara,

    Aku hanya rakyat jelata ,
    Ku jadikan bumi rumahku, dan langit atapnya,
    Aku pun hanya batu yang tak bernilai harganya,
    Namun engkau inginkan ku menjadi bongkahan mutiara yang berharga,

    Nasibku telah mendera jiwa yang merana,
    Batinku telah membatu beriringan dengan nasibyang tak berguna,
    Fikirku telah bertepi, pada hati yang telah berpijak pada dunia.

    Demikianlah puisi bertema kehidupan berjudul nasib yang menggurui, baca juga puisi tentang kehidupan pribadi dan puisi nasib anak jalanan dihalaman lain berkaspuisi.com

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar