Skip to main content

    Puisi melumat dan melekuk rembulan

    Puisi melumat dan melekuk rembulan adalah rangkai kata malam dan kata puitis untuk rembulan menjelaskan prihal insan manusia terbuai cinta.

    Jadi kata melumat dan memeluk rembulan hanyalah kata kiasan yang menjelaskan ungkapan penulis puisi untuk menyampaikan maksudnya.

    Bagaimana cerita dalam bait puisi berjudul melumat dan memeluk rembulan.

    Untuk lebih jelasnya disimak saja agar mengerti makna dan arti puisi melumat dan memeluk rembulan, berikut ini.

    MELUMAT DAN MELEKUK REMBULAN Oleh: Dian Nur Hasani

    Di ujung sepasang mata retina
    menyelinap sepintas ada bayang-bayang menembus tirai kabut dipurnama
    terhipnotis akan segera berganti suasana
    mengaura di lumat cahaya bulan malam ini
    lalu terperanjat kesyahduan sang dewi malam

    Tidak kubiarkan sebutir debupun melekat
    menghalangi sorotan mata beningnya
    di teras kelopak yang mengipas-ngipas
    menggusur para nyiur melambai
    biarkan lekuk tel^njang sang dewi rembulan
    dan merentang tangan oleh desiran angin menerpa
    suara melengking menggema dalam riuhnya

    Di keremangan malam ini
    teruslah pendar sinar mengintari
    dibalik tirai r^njang penutup aurat selendang putih
    bila degup terhenti karena pesonanya
    memuntahkan liur liar
    sebab terlalu kuat memeluk rembulan
    hingga melekuk di atas pembaringan

    Terhuyung basah kuyup berkeringat
    tubuh yang sudah setengah tel^njang merintih
    dalam gemulai tak berdaya
    menjinjing meangkat dua bel^h p^ha
    seketika roboh telent^ng tak sadarkan diri
    tiada riaknya terdengar lagi
    dalam kelembutan jemari tangan menepuk pungguk rembulan yang telah redup.

    Manado, 18 Agustus 21

    Demikianlah puisi berjudul melumat dan melekuk rembulan baca juga puisi tentang rembulan bersinar romantis dan puisi malam dihalaman lain berkas puisi.

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar