Skip to main content

    Puisi Bencana Alam | Air Mata Di Batas Senja

    Puisi bencana alam atau puisi tentang bencana alam gempa palu, bagaimana kata kata bencana dalam bait puisi tentang bencana publikasikan berkas puisi

    Untuk lebih jelasnya puisi bencana lama sedih disimak saja berikut puisi sedih tentang bencana alam gempa bumi di palu dan dongla berjudul puisi air mata di batas senja.


    PUISI AIR MATA DI BATAS SENJAOleh: Faa

    Senja itu
    Tak ku temui dirimu
    Yang ada hanyalah tangisan kesakitan dari orang-orang yang kehilangan panutannya

    Senja itu tak kutemukan senyumanmu
    Yang ada hanyalah jasad-jasad suci yang diam tak bergerak
    Di atas reruntuhan bangunan
    Seusai gelombang besar menyapu dada tanah tadulako

    Senja itu
    Tak kudengar suara manjamu yang keluar dari bibir manis itu
    Yang ada hanyalah teriakan minta tolong dari himpitan bangunan dengan tubuh tak berdaya

    (Yah)...senja itu
    Air mata membumi hanguskan kenangan
    Menyimpan luka mendalam di pulau sulawesi

    Palu merintih, donggala menangis
    Parigi tersedu
    Di antara nyanyian syair para pujangga menanti angin malam di akhir september

    Ada apa di senja ini?

    Tanah menganga
    Menelan jiwa-jiwa suci, menghempaskan harapan
    Hingga terkubur tak tersisa

    Hanya pelukan do'a menyertai memanjakan lukamu, dari bumi utara
    Tersungkur jatuh dalam pelukan Tuhan, memohon saudaraku diselamatkan

    di batas senja
    Adakah sepenggal harapan yang kau simpan
    Setidaknya air mata bisa kau ubah menjadi permata
    Dari dada yang sabar, terhimpit luka
    Jika syurgalah tujuan akhir kematian para syuhada

    Faa
    Manado, 1 Oktober 2018


    Demikianlah puisi bencana alam berjudul puisi air mata di batas senja baca juga puisi tsunami atau puisi bencana banjir yang telah dipublikasikan berkaspuisi.com sebelumnya.

    Semoga puisi air mata di batas senja dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis puisi puisi kesedihan atau puisi Indonesia Terkini

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar