Skip to main content

    Puisi Penyeka Air Mata Rindu - Oleh Yoo Lee Yaa

    Puisi penyeka air mata rindu. Bagaimana kata kata rindu dalam bait puisi rindu sedih dan air mata yang dipublikasikan berkas puisi kali ini.

    Apakah sama halnya dengan puisi tentang air mata wanita yang sedih atau tentang puisi air mata rindu ntuk kekasih.

    Untuk lebih jelasnya puisi rindu dan makna puisi air mata rindu, disimak saja Puisi penyeka air mata rindu berikut ini.


    PUISI PENYEKA AIR MATA RINDUKarya : Yoo Lee Yaa

    Masih kukenang ketika detak jarum jam berdenting tiga ratus lima belas hari yang lalu. Kala kau mengubah arah, melangkah pelan tanpa menoleh lagi kebelakang.

    Tahu kah kau...
    Bahwa masih ada serpihan kenangan tentangmu dalam ruang gelap hatiku.
    Dalam langkah terbata, aku masih menyimpan seribu tanya,

    "apakah keputusanmu setahun yang lalu, keputusan yang kau ambil sebelah pihak, tanpa kau peduli aku terima atau tidak, masih menjadi keputusan terbaik dalam hidupmu?"

    Ah.... lupakan saja tentang itu.
    Karena yang mesti kau tahu adalah, jari-jariku masih tetap bergetar ketika penaku mulai tergores, menari mengikuti irama hati di atas kertas putih ini.

    Satu demi satu kalimat kutulis hanya untuk sebuah ungkapan "aku masih rindu"

    Rindu ingin menyapamu kembali melalui kata demi kata yang sengaja kurangkai dengan goresan tinta hitamku bernada pilu.
    Aku tahu tiada gunanya untukku mengenangmu. Tapi tahu kah kau, bahwa aku lelah menyapamu melalui bait-bait puisi yang hanya bisa kubaca sendiri.

    Kau masih tetap abadi menjadi ribuan bait puisi yang kucipta dalam setiap hela dan desah nafasku
    Kau masih tetap abadi menjadi nyayian surga yang selalu hadir di setiap detak dan denyut nadiku.

    Kemana perginya kau yang dulu?
    Kau yang setiap pagi menjelang, menyapaku dengan kehangatan bahasa tubuhmu
    Kau yang selalu bertutur bak sabda Pujangga cinta yang memaksa bibirku tersenyum malu menahan rasa.

    Tak cukupkah kau siksa aku dengan kerinduan panjang ini?
    Kerinduan yang tak kutahu di mana muaranya.

    Hanya belaian angin sepoi menjadi penghiburku.
    Bertiup merdu membisikkan senandung cinta kepada dedaunan tua.
    Kini hanya ayat-ayat cinta-Nya yang mampu mendekapku ketika sesekali tangan kiriku ikut berperan sebagai penyeka air mata rindu.

    Bangko, 08 Mei 2017


    Demikianlah tentang Puisi penyeka air mata rindu baca juga puisi rindu sedih atau puisi cinta sedih telah diterbitkan berkaspuisi.com sebelumnya

    Semoga Puisi penyeka air mata rindu dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis puisi kerinduan dan puisi rindu untuk kekasih hati.

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar