Skip to main content

    Puisi Cinta Kita Berbeda - Oleh: Boedi R Budiman

    Puisi cinta kita berbeda adalah cerita puisi perbedaan yang menyatukan dirangkai dengan kata kata romantis dan kata puisi tentang perbedaan.

    Bagaimana cerita puisi dalam bait puisi tentan cinta kita berbeda yang diterbitkan blog berkas puisi, apakah bercerita seperti puisi cinta kita berdua ataukah puisi cinta beda agama.

    Untuk lebih jelasnya puisi tentang perbedaan cinta disimak saja puisi cinta kita berbeda dibawah ini.

    CINTA KITA BERBEDA Oleh: Boedi R Budiman

    Seharusnya aku menggunakan pesawat terbang, tak berjalan kaki menemui gejolak kerinduan yang selama ini aku pendam.

    Apalah daya, aku hanyalah seorang pecundang bukan cendekia. Memahami cinta dengan kesederhanaan. Tak pernah mampu memberimu apa-apa. Hanya kepastiaan bahwa aku ingin mengikat dirimu selamanya.

    Cinta tak hanya ucap dan janji katanya. Perlu logika untuk bisa membuatnya nyaman. Seperti perawatan wajah setiap bulan. Seperti mobil ferari yang menjagamu dari debu dan teriknya matahari, yang selalu membuatmu tenang berteduh dari hujan di dalamnya.

    Setiap bulan bertamasya, menghilangkan penat untuk ikatan yang lebih erat. Katanya menikah butuh modal banyak, tidak hanya akad. Mengikat hanya sekali dalam hidup, jadi perayaan harus bisa membuat terkenang sepanjang masa. Sudah biasa, bersyukur dalam pesta perayaan. Janji akad? Kita jalani saja, kurang dan lebih kita bisa cari jalan keluarnya.

    Cinta butuh pengorbanan. Perjuangan bukan sekedar kata rayuan apalagi gombal. Cinta butuh biaya. Menjalani hidup tak makan cinta. Butuh sarapan dan gizi yang lengkap untuk mempertahankan cinta agar tak lepas, karena sekali kau terluka, kau meringis menahan perih dan pedih airmata darah.

    Ibarat mawar putih di taman, butuh nutrisi dan pupuk agar mampu menghasilkan bunga yang indah. Begitupun bunga cinta yang kita miliki, harus kita rawat, di pupuk dengan biaya tak sedikit.

    Jangan bicara kesetiaan, lihatlah senja yang pergi meninggalkan keindahan sore hari, direngut keindahan malam yang bertabur bintang gemintang. Rembulan bersinar sendiri, tak selamanya memberi indah purnama.

    Terima kasih telah menyadarkanku cinta. Haruskah kau lahir kembali dengan wajah dan warna yang berbeda? Maafkan aku yang selama ini sibuk sendiri mencari jalan membuatmu bahagia. Ternyata aku salah memaknaimu dengan sederhana. Cinta butuh logika. Butuh biaya untuk tetap ada mendampingiku selamanya.

    Cinta bagiku sederhana, tidak bagimu!

    rbm-Garut, 29/10/2020

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar