Skip to main content

    Puisi Tentang Perjalanan Cinta | Metamorfosis ku

    Puisi metamorfosis ku adalah cerita puisi tentang perjalanan cinta dan puisi ketabahan hati dirangkai dengan kata kata kepasrahan, menjelaskan lika liku kehidupan dalam perjalanan cinta yang dihiasi suka dan duka.rcerita seperti

    Bagaimana kata kata puisi dalam bait puisi perjalanan cinta yang dipublikasikan berkas puisi, apakah bercerita seperti puisi romantis tentang perjalanan cinta atau puisi perjalanan cinta yang menyedihkan ataukah berkisah seperti puisi perjalanan cinta islami sampai menikah.

    Untuk lebih jelasnya cerita puisi tentang perjalan cinta yang diterbitkan berkas puisi disimak saja puisi berjudul metamorfosisi dibawah ini.

    Metamorfosis kuKarya: Chumairoh (Aksara Kimya)

    Aku pernah bertahan dari rasà sakit yang mendera
    Linang air mata tiada terhenti membasah
    Langkahku dipenuhi duri-duri tajam nan berbatu
    Seakan siap menyeseretku ke lembah derita

    Jurang terjal siap hambat arah tujuku
    Menerkam jiwa layaknya auman sang singa mencari mangsa
    Jatuh bangun bertubi-tubi tiada henti menerpa
    Asa resah pun kerap hantui pikiran
    Gamang juga dilema dalam kepasrahan

    Sungguh sakit mempertahankan sesuatu yang tak harus di pertahankan
    Demi sebuah rasà yang begitu ingin tergenggam
    Rendah diri bahkan direndahkan tiada aku pedulikan
    Sekadar ingin berdamai dengan keadaan

    Namun, semua tiada ambil peduli bahkan salah nenyalahkan jadi bahan perselisihan
    Hingga amarah memuncak bak api membara
    Siap kobarkan bara hanguskan yang ada

    Lagi-lagi aku terpojokkan, lempar salah tanpa tahu kebenaran, tersebab ego kalahkan nurani di jiwa lalu terkapar dalam ketidakberdayaan
    Hilang bersama angan terberai luka.

    Kini, jiwaku telah kembali menata hati Juga langkah yang sempat tertunda
    Tersebab rasà salah penempatan, hanya sebatas persinggahan di kala membutuhkan
    Dan dicampakkan begitu mudah, renyah kata jadi jalan pemutusan.

    Terima kasih untukmu yang telah singgah, kuharap hadirmu bagian dari hati terdamba, menetap di palung rasà penuh rona bahagia mencipta indahnya pelangi kehidupan.

    Untukmu yang terjaga dalam doa, dari jauh kupinang rasà, bertabur rindu bertirai kasih sayang, kudekatkan jarak sedekat harapan terpinta, semoga temu jadi akhir penantian kisah.

    Kembali berjalan
    Tapak kaki tertuju
    Kepadamu yang terpuja
    Semoga rida Tuhan penuh restu

    Singapore, 11 Desember 2020

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar