Skip to main content

    Aku Pagi Dan Mimpi - Oleh Pudakbrama

    AKU, PAGI, DAN MIMPI

    Ketika pilihan-pilihan pergi menguap bersama waktu. Ketika mimpi-mimpi satu demi satu mati dalam seleksi. Ketika harapan demi harapan berlari lebih cepat dari langkah kita. Dan "dunia" kita seolah menjadi kotak kosong tanpa isi ... tanpa pintu ... dan tanpa cahaya. Tapi benarkah "dunia" kita sehampa dan segelap itu? Ataukan pikiran dan perasaan kita yang membuatnya menjadi terlihat seperti itu?

    Tuhan tidak pernah membiarkan sebuah usaha sia-sia. Tuhan tidak akan menghalangi setiap doa dan harapan yang menuju kepada-Nya. Mungkin saja waktu yang tepat untuk mekarnya bunga berbeda antara Tuhan dan kita. Atau mungkin Tuhan ingin kita melihat jawaban-Nya dengan sudut pandang yang berbeda.

    Ketika pilihan-pilihan menjadi terbatas...apa yang tersisa mungkin adalah hal-hal terbaik untuk kita, karena mungkin Tuhan sendiri yg mengeliminasi "parasit dan predator" itu dari hidup kita. Ketika pintu-pintu harapan menutup..pastilah ada pintu lain yang menunggu kita untuk membukanya...pintu yang mungkin akan menjadi jalan kita menuju kepada jawaban yang selama ini kita cari.

    Tak pernah ada jalan buntu untuk jiwa yang mempercayai Tuhannya..karena jalan buntu hanya ada dalam pikiran yang hati yang membatu.

    pagi di teras
    daun-daun berlubang
    setetes embun

    Y23218sby

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar