Skip to main content

    Puisi Antara Kita

    Berikut ini adalah puisi tentang kita berdua dengan judul puisi antara kita. Bagaimana kata kata puisi tentang kita dalam bait puisi kehidupan yang diterbitkan blog berkas puisi.

    Apakah berkisah seperti puisi cinta atau puisi tentang kita sahabat, untuk lebih jelasnya disimak saja puisi berjudul antara kita dibawah ini.


    Puisi Antara KitaOleh: NN

    Usia dua tiga puluh lebih
    antara bibirmu dan bibirku
    Jika bertemu dan berpagut
    Tahun-tahun akan runtuh

    Semua cermin kehidupan pecah.
    Saat kita bertemu
    Kurobek-robek
    Seluruh peta

    Dan segenap ramalan masa depan
    Bagai kuda sumbawa
    Kucium hujan
    Sebelum tubuhku gigil

    Kudengar denyar suaramu
    Sebelum kau berkata
    Kau gerai rambut dengan sepasang tanganku
    Sebelum terkepang

    Aku tak dapat melakukan apa-apa
    Kau tak dapat melakukan apa-apa
    Apa yang dilakukan oleh luka
    Dengan sebilah pisau saat melukai.?

    Sepasang matamu bulir hujan dalam kelam
    Tempat kapal-kapal karam
    Dan segala yang kutulis dilupakan
    Dalam cermin tak ada kenangan.

    Tuhan, bilakah pada cinta kami serahkan jiwa
    Terbukalah gerbang tiap-tiap kota
    Pada cinta, lilin-lilin dan dupa menyala

    yang tersungkur
    mengharap ampunan
    mengapa harus kita cari cinta jika dalam hening kita bertahan
    apa arti cinta
    apa arti cinta bagi kita.?

    Perempuan bersuara
    Perak dan anggur berbaur
    Dalam hujan
    Pada cermin ampunan

    Hari-hari memulai perjalanannya
    Kehidupan berbaur dengan lautan
    Ketika kukatakan
    Aku mencintaimu
    Akupun tersadar, huruf-huruf baru telah ditemukan

    Pada sebuah kota, tempat tak satu orang mampu membaca
    kubacakan sajak-sajakku
    Dalam pertunjukan sunyi

    sebagaimana kutuang anggur
    Bagi mereka yang tak mampu mencecapnya.
    Tuhan telah tunjukkan cinta padaku
    Ini seperti memenuhi

    Jalan nasibku dengan segala
    yang tak termaktub dalam kitab suci-Nya.
    Engkaukah
    Perempuan yang rasuki jiwaku seperti belati

    yang dingin bagai mata kelinci
    yang lembut bagai kulit buah ceri
    Murni bagai untaian melati
    Polos bagai kain bayi
    yang lahap seperti kata-kata.?

    Cintamu menjerumuskanku
    Ke negeri ajaib
    Menyergapku bagai parfum perempuan
    yang melangkah menuju lift

    Ia mengejutkanku
    di sebuah warung kopi
    tengah duduk di atas puisi
    Aku telah lupa pada puisi
    Ia mengejutkanku

    Sebab mampu membaca garis-garis nasib pada telapak tanganku
    Aku telah lupa pada garis tangan
    Garis tangan disematkan begitu saja

    bagai unggas liar yang bisu dan tuli
    bulu-bulunya kusut, bercampur dengan bulu-buluku
    berbaur tangisnya dengan tangisku

    Cinta mengejutkanku
    Sebagaimana saat aku duduk di atas koper
    Menanti gerbong hari-hari
    Aku telah lupa pada hari-hari

    Aku telah banyak melakukan perjalanan bersamamu
    Menuju negeri ajaib
    Bayang wajahmu terukir
    Pada dinding penglihatan

    Terukir pada tiap-tiap telapak tangan
    Tergores pada hari
    bulan dan tahun-tahun.
    Waktu bukan lagi milikku
    Tapi adalah kepunyaanku

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar